candi borobudur

Candi Borobudur : Salah Satu 7 Keajaiban Dunia

Candi Borobudur: Keajaiban Dunia yang Menyimpan Sejarah dan Keindahan

candi borobudur

Candi Borobudur adalah salah satu warisan budaya terbesar yang dimiliki oleh Indonesia dan menjadi salah satu keajaiban dunia. Terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, candi ini tidak hanya menjadi destinasi wisata yang sangat populer, tetapi juga simbol kejayaan peradaban agama Buddha di Nusantara pada masa lampau. Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, dan hingga kini, masih berdiri megah sebagai monumen arsitektur yang mempesona.

Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Candi Borobudur diperkirakan dibangun antara tahun 780 hingga 840 Masehi oleh Raja Samaratungga, seorang raja dari Dinasti Syailendra yang memerintah di Jawa Tengah. Proses pembangunan candi ini berlangsung selama beberapa generasi, dan menurut beberapa sumber, pembangunan Borobudur melibatkan ribuan pekerja yang bekerja keras selama puluhan tahun. Candi ini adalah perwujudan dari ajaran Buddha Mahayana yang didesain sebagai tempat untuk meditasi dan ibadah.

Borobudur terdiri dari enam tingkat persegi yang disusun bertingkat dan tiga tingkat bulat di bagian atas. Struktur candi ini menggambarkan perjalanan spiritual seorang individu dari dunia fana menuju pencerahan. Di setiap tingkatnya, terdapat relief yang menceritakan ajaran Buddha, kehidupan manusia, serta kisah-kisah dari kehidupan Buddha, yang tidak hanya memiliki nilai keagamaan, tetapi juga nilai sejarah yang sangat tinggi.

Arsitektur dan Desain Candi Borobudur

Salah satu daya tarik utama Candi Borobudur adalah desainnya yang sangat unik dan monumental. Candi ini dibangun dengan batu andesit yang dipahat dengan sangat rinci, dan strukturnya terdiri dari enam teras berbentuk persegi yang masing-masing lebih kecil dari yang di bawahnya. Tiga tingkat di bagian atas berbentuk lingkaran, dengan 72 stupa yang mengelilinginya, setiap stupa berisi patung Buddha yang menghadap ke luar. Setiap tingkat dan stupa memiliki makna simbolis yang mendalam dalam ajaran Buddha.

Tingkat pertama dan kedua dari Borobudur berfungsi sebagai representasi dari dunia manusia yang penuh dengan penderitaan dan godaan. Relief-relief yang ada di kedua tingkat ini menggambarkan berbagai kehidupan duniawi, serta ajaran tentang karma dan perbuatan baik. Sementara itu, tingkat ketiga hingga kelima mengarah pada tingkat pemahaman yang lebih tinggi tentang ajaran Buddha, dengan relief yang menggambarkan kisah-kisah kehidupan Buddha dan perjalanan menuju pencerahan. Di tingkat tertinggi, stupa-stupa yang kosong mencerminkan kondisi nirwana, atau pencapaian pencerahan yang sempurna.

Relief-relief yang ada di Candi Borobudur sangat terperinci dan indah, menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia, seperti perdagangan, pertanian, dan kegiatan sosial lainnya pada masa itu. Selain itu, relief-relief tersebut juga mengandung pesan moral yang mendalam, memberikan panduan tentang cara hidup yang baik dan benar menurut ajaran Buddha.

Borobudur sebagai Tempat Ibadah

Candi Borobudur, selain menjadi situs sejarah dan budaya yang mengagumkan, juga memiliki fungsi yang sangat penting sebagai tempat ibadah umat Buddha. Pada masa lalu, candi ini digunakan sebagai tempat untuk melakukan ziarah dan meditasi bagi para umat Buddha, di mana mereka dapat meresapi ajaran Buddha dan mencapai pencerahan spiritual. Dalam tradisi Buddhisme, Candi Borobudur dianggap sebagai tempat yang sakral, dan hingga kini masih ada kegiatan keagamaan yang berlangsung di sekitar situs ini, termasuk perayaan Waisak yang menarik ribuan pengunjung dari seluruh dunia.

Perayaan Waisak adalah momen penting dalam agama Buddha yang memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Sang Buddha. Pada perayaan ini, umat Buddha melakukan prosesi yang melibatkan perjalanan dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, dengan membawa obor dan membawa simbolisasi penerangan hati menuju pencerahan. Ini menunjukkan bahwa meskipun Borobudur adalah situs kuno, ia tetap relevan dalam kehidupan spiritual masyarakat saat ini.

Pemulihan dan Pelestarian Borobudur

Seiring berjalannya waktu, Candi Borobudur sempat mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Merapi pada abad ke-10 yang menyebabkan lapisan batu-batu candi tertutup abu vulkanik. Setelah abad-abad berlalu, candi ini terlupakan dan tertutup oleh vegetasi liar hingga akhirnya ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh seorang pejabat kolonial Belanda bernama Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. Penemuan ini menandai awal dari upaya pelestarian Borobudur.

Pada tahun 1970-an, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNESCO untuk melakukan pemulihan besar-besaran terhadap Candi Borobudur. Proses pemulihan ini melibatkan perbaikan struktur candi yang rusak, serta pembersihan dan perawatan relief-relief yang ada. Dalam pemulihannya, banyak perhatian diberikan untuk mempertahankan keaslian dan keindahan candi agar tetap terjaga bagi generasi mendatang. Hasil dari pemulihan tersebut membuat Borobudur kembali berdiri kokoh dan menjadi salah satu situs warisan dunia yang sangat penting.

Candi Borobudur sebagai Destinasi Wisata Dunia

Candi Borobudur tidak hanya menjadi situs budaya yang kaya akan nilai sejarah dan keagamaan, tetapi juga menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia. Setiap tahun, ribuan wisatawan lokal maupun internasional mengunjungi candi ini untuk menikmati keindahannya dan mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan ajaran Buddha. Candi ini juga sering kali menjadi tempat bagi para fotografer untuk mengambil gambar pemandangan matahari terbit atau terbenam yang menakjubkan.

Selain menjelajahi candi, para wisatawan juga dapat menikmati pemandangan alam sekitar yang luar biasa. Candi Borobudur dikelilingi oleh pegunungan dan sawah yang menghijau, memberikan latar belakang yang menakjubkan bagi foto-foto yang diambil. Keindahan alam dan keagungan arsitektur Borobudur menjadikannya sebagai objek wisata yang memukau dan tak terlupakan.

Di sekitar Candi Borobudur, terdapat pula berbagai fasilitas pariwisata, seperti hotel, restoran, dan pusat informasi yang memudahkan wisatawan dalam menjelajahi area ini. Pusat-pusat informasi tersebut memberikan penjelasan mendalam mengenai sejarah dan filosofi Candi Borobudur, serta bagaimana candi ini dibangun dan dikembangkan pada masa lampau.

Warisan Budaya dan Identitas Indonesia

Candi Borobudur lebih dari sekadar situs bersejarah; ia adalah simbol dari warisan budaya dan identitas Indonesia. Sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO, Borobudur menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dan merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki peradaban yang sangat maju di masa lampau. Keberadaan Borobudur memberikan gambaran tentang keterkaitan budaya Indonesia dengan budaya Asia Tenggara dan India pada masa itu, serta perkembangan agama Buddha di Nusantara.

Candi Borobudur juga berfungsi sebagai pengingat pentingnya pelestarian warisan budaya. Melalui pemeliharaan dan perawatan candi ini, kita belajar tentang pentingnya menjaga dan merawat situs-situs sejarah yang memiliki nilai tinggi bagi umat manusia. Ini adalah tanggung jawab kita untuk mewariskan warisan budaya kepada generasi mendatang agar mereka dapat mengenal dan menghargai kekayaan sejarah Indonesia.